Posted by : Unknown
Jumat, 28 Februari 2014
Daftar isi
·
Bab I Pendahuluan
·
Bab II Pembahasan
o
2.1 Komposisi dan Struktur
o
2.6 Badai
o
2.9 Satelit
o
3.1 Kesimpulan dan saran
BAB I
Pendahuluan
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini dinamai
dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa
Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih
besar daripada Uranus.[7] Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini
adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol
astronomisnya adalah , yang merupakan trident dewa Neptunus. Neptunus ditemukan pada tanggal 23
September 1846. Planet ini merupakan planet pertama
yang ditemukan melalui prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga di orbit Uranus membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh gangguan
gravitasi dari planet yang tak dikenal. Neptunus selanjutnya diamati oleh Johann Galle dalam posisi yang diprediksikan olehUrbain Le Verrier. Satelit alam
terbesarnya, Triton, ditemukan segera
sesudahnya, sementara 12 satelit alam lainnya baru ditemukan lewat teleskop
pada abad ke-20. Neptunus telah dikunjungi oleh satu wahana angkasa, yaitu Voyager 2, yang terbang melewati planet tersebut pada tanggal 25
Agustus 1989. Komposisi
penyusun planet ini mirip dengan Uranus, dan komposisi
keduanya berbeda dari raksasa gas Yupiter dan Saturnus. Atmosfer Neptunus
mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan
"es" yang besar seperti es air, amonia, danmetana. Astronom
kadang-kadang mengategorikan Uranus dan Neptunus sebagai "raksasa es" untuk
menekankan perbedaannya. Seperti Uranus,
interior Neptunus terdiri dari es dan batu. Metana di wilayah terluar planet merupakan salah satu
penyebab kenampakan kebiruan Neptunus.] Sementara
atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan
menunjukkan pola cuaca. Contohnya, pada saatVoyager 2 terbang melewatinya pada tahun 1989, di belahan selatan
planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip dengan Titik Merah Besardi Yupiter. Pola cuaca tersebut
diakibatkan oleh angin yang sangat kencang, dengan kecepatan hingga
2.100 km/jam.[11] Karena jaraknya yang jauh dari Matahari, atmosfer luar
Neptunus merupakan salah satu tempat terdingin di Tata Surya, dengan suhu
terdingin −218 °C (55 K). Suhu di inti planet diperkirakan sebesar 5.400 K
(5.000 °C).
BAB II
Pembahasan
Komposisi dan struktur
Neptunus memiliki massa
sebesar 1,0243×1026 kg, atau tujuh belas
kali massa Bumi dan 1/19 kali massa Yupiter.] Planet
ini merupakan salah satu dari dua planet (selain Yupiter) yang
gravitasi permukaannya lebih besar daripada Bumi. Jari-jari khatulistiwanya tercatat
sebesar 24.764 km, atau sekitar empat kali jari-jari Bumi. Neptunus
dan Uranus sering
dijuluki "raksasa es", karena ukurannya yang lebih kecil dan
kadar volatil yang
lebih tinggi daripada Yupiter dan Saturnus. Dalam
pencarian planet luar
surya, Neptunus telah digunakan sebagai metonim:
objek-objek luar surya dengan massa yang mirip sering dijuluki dengan nama
"Neptunes".
Struktur internal
Struktur internal Neptunus mirip dengan Uranus. Atmosfer Neptunus
membentuk sekitar lima hingga sepuluh persen massanya, dan kira-kira meliputi
10 hingga 20 persen struktur planet tersebut. Tekanan di atmosfer dapat
mencapai 10 GPa. Metana, amonia, dan air dapat
ditemui di daerah bawah atmosfer.
Suhu di daerah mantel dapat mencapai 2.000 K hingga 5.000 K. Massa
mantel tersebut sama dengan 10 hingga 15 kali massa Bumi, serta kaya akan air,
amonia, dan metana. Seperti kebiasaan
dalam ilmu keplanetan, campuran ini dijuluki ber-es, meskipun
"es" tersebut merupakan fluida superkritikal. Fluida ini, dengan konduktivitas
elektrik yang tinggi, kadang-kadang disebut samudra air-amonia. Di kedalaman 7.000 km, metana dapat terurai menjadi
kristal intan yang lalu berpresipitasi ke inti. Mantel terdiri dari lapisan air ionik, yaitu tempat
molekul air pecah menjadi sup ion hidrogen dan oksigen. Di lapisan mantel yang
lebih dalam, terdapatair superionik, yaitu tempat
oksigen mengristal, namun ion hidrogen mengapung dengan bebas di oksigen.
Inti Neptunus terdiri dari besi, nikel, dan silikat, dengan massa 1,2
kali Bumi. Tekanan di inti diperkirakan sebesar
7 Mbar (700 GPa), jutaan kali lebih besar
daripada tekanan di permukaan Bumi. Sementara itu, suhu di inti dapat mencapai
5.400 K.
Atmosfer
Di ketinggian tinggi, atmosfer Neptunus
terdiri dari 80% hidrogen dan 19% helium. Jejak-jejak metana
juga ada di Neptunus. Pita penyerap metana terbentuk di rentang gelombang di
atas 600 nm, di bagian merah dan inframerah spektrum. Seperti Uranus,
penyerapan cahaya merah oleh metana atmosfer adalah bagian yang memberikan Neptunus warna biru,] meski warna azure cerah Neptunus berbeda daripada warna cyan sejuk Uranus. Karena zat metana atmosfer Neptunus sama
seperti Uranus, sejumlah konstituen atmosfer yang tidak dikenal diduga turut
berkontribusi pada warna Neptunus.
Atmosfer Neptunus terbagi lagi menjadi dua
wilayah utama; troposfer bawah, tempat suhu terus menurun seiring ketinggiannya,
dan stratosfer, tempat suhu terus
meningkat seiring ketinggiannya. Batas di antara keduanya, yaitutropopause, ada pada tekanan 01 bar
(100 kPa). Stratosfer kemudian dilanjutkan oleh termosfer pada tekanan kurang dari 10−5 hingga 10−4mikrobar (1 hingga 10 Pa). Termosfer secara bertahap berubah menjadi eksosfer. Model menunjukkan
bahwa troposfer Neptunus dilapisi oleh awan dengan berbagai komposisi
tergantung ketinggiannya. Awan tingkat atas muncul pada tekanan kurang dari
satu bar, yang suhunya cocok bagi metana untuk mengembun. Untuk tekanan antara
satu dan lima bar (100 dan 500 kPa), awan amonia dan hidrogen sulfida diyakini terbentuk. Di atas tekanan lima bar, awan
Neptunus terdiri dari amonia, amonium sulfida, hidrogen sulfida
dan air. Awan es air yang lebih dalam ditemukan pada tekanan sekitar
50 bar (5.0 MPa), yang suhunya mencapai 0 °C. Di bawahnya, awan
amonia dan hidrogen sulfida terbentuk.
Awan tinggi di Neptunus telah diamati
menghasilkan bayangan pada lapisan awan opak di bawahnya. Ada pula pita awan
tinggi yang menyelimuti planet ini pada garis lintang yang sama. Pita melingkar
ini selebar 50–150 km dan berada 50–110 km di atas lapisan awan.
MagnetosferNeptune juga memiliki magnetosfer yang mirip Uranus,
dengan medan magnet yang sangat miring relatif terhadap sumbu rotasinya pada 47° dan berimbang pada 0,55 radii, atau sekitar
13500 km dari pusat fisik planet ini. Sebelum Voyager tiba di Neptunus,
diduga bahwa magnetosfer miring Uranus mengakibatkan rotasi Neptunus yang menyamping.
Dengan membandingkan medan magnet dua planet, para ilmuwan sekarang berpikir
bahwa orientasi ekstrem merupakan karakteristik aliran di bagian dalam planet.
Medan ini mungkin dibentuk oleh gerakan cairan konvektif dalam kulit bola tipis pada cairan konduktor listrik (diduga berupa gabungan amonia, metana dan air) yang menghasilkan gerakan dinamo.
Komponen dipol medan magnet di khatulistiwa
magnetik Neptunus sekitar 14 mikrotesla (0,14 G). Momentum magnetik dipol Neptunus sekitar 2,2 × 1017 T·m3 (14 μT·RN3; RN adalah radius Neptunus). Medan magnet Neptunus memiliki
geometri rumit yang mencakup kontribusi relatif besar dari komponen
non-dipolar, termasuk momentum kuadrupol kuat yang kekuatannya mungkin melebihi momentum dipol. Bumi, Yupiter, dan
Saturnus memiliki momentum kuadrupol yang relatif kecil, dan medannya sedikit
miring dari sumbu kutubnya. Momentum kuadrupol Neptunus yang besar bisa jadi
merupakan hasil dari keseimbangan pusat planet dan masalah geometri penggerak
dinamo medan magnet4.
Kejutan busur Neptunus, tempat magnetosfer mulai memperlambat angin surya, terbentuk pada jarak 34,9 kali radius planet ini. Magnetopause, tempat tekanan
magnetosfer mengimbangi angin surya, terbentuk pada jarak 23–26,5 kali radius
Neptunus. Ekor magnetosfer memanjang hingga 72 kali radius Neptunus, dan bisa
jadi lebih panjang lagi
Cincin planet
Neptunus memiliki sebuah sistem cincin planet, meski kurang kokoh daripada Saturnus. Cincin-cincin tersebut terdiri dari
partikel es yang diselubungi bahan berdasar silikat atau karbon yang memberi
warna merah pada cincin. Tiga cincin utamanya
adalah Cincin Adams yang sempit, 63000 km dari pusat Neptunus, Cincin Le
Verrier pada ketinggian 53000 km, dan Cincin Galle yang luas dan lemah
pada ketinggian 42000 km. Perpanjangan lemah ke luar hingga Cincin Le
Verier diberi nama Lassell; perpanjangan ini dibatasi oleh Cincin Arago di
pinggiran luarnya pada ketinggian 57.000 km.
Cincin planet pertama ditemukan tahun 1968
oleh tim yang dipimpin Edward Guinan, namun akhirnya disimpulkan cincin ini belum lengkap. Bukti bahwa cincin-cincin tersebut memiliki celah pertama
muncul pada okultasi bintang tahun 1984 ketika cincin tersebut mengaburkan sebuah
bintang ketika tenggelam, bukan ketika muncul. Gambar yang diambil Voyager 2 tahun 1989
menyelesaikan masalah ini dengan memperlihatkan beberapa cincin lemah. Cincin
ini memiliki struktur menggumpal, akibatnya belum
diketahui namun bisa jadi karena interaksi gravitasi dengan satelit kecil di
orbit dekat cincin.
Iklim
Salah satu perbedaan antara
Neptunus dan Uranus adalah tingkat aktivitas meteorologinya. Ketika Voyager 2 terbang melewati Uranus pada
tahun 1986, planet ini terlihat lemah. Sebenarnya,Neptunus memiliki fenomena
cuaca luar biasa ketika Voyager
2 melintasinya
pada tahun 1989. Cuaca Neptunus dapat dikenali dari sistem badai dinamisnya
yang ekstrem, dengan angin mencapai kecepatan 600 m/detik—hampir menyamai
aliran supersonik. Selain itu, dengan melacak
gerakan awan tetap, kecepatan angin juga ditunjukkan beragam mulai dari
20 m/detik ke timur hingga 325 m/detik ke barat. Di puncak awan, angin kuat
memiliki kecepatan yang berkisar antara 400 m/detik di sepanjang
khatulistiwa hingga 250 m/detik di kutub. Kebanyakan angin di Neptunus
berembus dengan arah melawan rotasi planet. Pola angin yang umum
menunjukkan adanya rotasi searah di lintang tinggi vs. rotasi menghulu di
lintang bawah. Perbedaan arah aliran diduga merupakan "efek kulit"
dan bukan karena proses atmosfer dalam apapun. Di lintang 70° S, angin jet
berkecepatan tinggi berembus dengan kecepatan 300 m/detik. Akibat
perubahan musim, pengamatan di pita awan belahan selatan Neptunus menunjukkan
adanya peningkatan ukuran dan albedo. Peristiwa ini pertama kali terlihat tahun
1980 dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga 2020. Periode orbit
Neptunus yang panjang menghasilkan musim-musim yang berlangsung selama 40
tahun.
Badai
Pada tahun 1989, Titik Gelap Besar, sebuah sistem badai antisiklon sebesar 13000×6600 km, ditemukan oleh Voyager 2 NASA. Badai ini
menyerupai Titik Merah Besar Yupiter. Sekitar lima tahun kemudian, pada 2 November
1994, Teleskop Antariksa Hubble tidak melihat Titik Gelap Besar di planet ini. Sebuah
badai baru yang mirip dengan Titik Gelap Besar justru ditemukan di belahan
utara Neptunus.
Scooter (Skuter) adalah badai lain, sebuah
kelompok awan putih jauh di selatan Titik Gelap Besar. Dijuluki Scooter karena
ketika pertama kali diamati beberapa bulan sebelum penerbangan Voyager 2 1989, titik ini
bergerak lebih cepat daripada Titik Gelap Besar.] Subsequent images revealed even faster clouds. Titik Gelap Kecil merupakan badai siklon selatan, badai terkencang kedua
yang diamati selama penerbangan tahun 1989. Awalnya tampak gelap, namun ketika Voyager 2 mendekati planet ini,
inti cerah terbentuk dan dapat dilihat di sebagian besar gambar beresolusi
tinggi.
Titik gelap Neptunus diduga terbentuk di troposfer pada ketinggian yang lebih rendah daripada lapisan awan
cerah, sehingga titik ini muncul sebagai
lubang di lapisan awan atas. Sebagai fitur stabil yang terus ada hingga
beberapa bulan, titik gelap ini dianggap sebagai struktur vorteks. Titik gelap ini sering dikaitkan dengan awan metana cerah
tetap yang terbentuk di sekitar lapisan tropopause. Ketetapan awan memperlihatkan bahwa sejumlah bekas titik
gelap akan terus ada sebagai siklon meski tidak lagi tampak sebagai sesuatu
yang gelap. Titik gelap bisa menghilang jika bermigrasi terlalu dekat dengan
khatulistiwa atau melalui serangkaian mekanisme yang tidak diketahui.
Panas internal
Cuaca Neptunus
yang beragam jika dibandingkan dengan Uranus diyakini disebabkan oleh panas
internalnya yang tinggi. Meski
Neptunus terletak setengah jarak dari Matahari seperti Uranus, dan hanya
menerima 40% sinar Matahari, suhu
permukaan kedua planet ini secara kasar setara. Wilayah atas troposfer Neptunus
memiliki suhu rendah −2.214 °C (−1,941 K). Pada kedalaman tempat tekanan atmosfer mencapai 1 bar (100 kPa), suhunya mencapai −20.115 °C (−19,842 K). Jauh di dalam lapisan gas, suhu naik
bertahap. Seperti Uranus, sumber pemanasan ini tidak diketahui, namun
perbedaannya sangat besar: Uranus hanya memancarkan 1,1 kali energi yang
diterima dari Matahari sementara Neptunus 2,61 kali energi yang diterima dari
Matahari.Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari, namun energi internalnya
mampu menggerakkan angin planet terkuat di Tata Surya. Beberapa penjelasan
telah dikemukakan, termasuk pemanasan radiogenik dari inti
planet, konversi metana di bawah
tekanan tinggi menjadi hidrogen, intan dan hidrokarbon (hidrogen dan intan akan naik dan tenggelam,
melepaskan energi potensial gravitasi),dan konveksi di atmosfer bawah yang menyebabkan gelombang
gravitasi terpecah di atas tropopause.
Orbit
dan rotasi
Pada 11 Juli 2011, Neptunus
menyelesaikan orbit barisentris pertamanya sejak ditemukan
tahun 1846, meski
tidak muncul pada posisi penemuannya di langit karena Bumi berada pada lokasi
berbeda dalam orbitnya selama 365,25 hari. Akibat gerakan Matahari terhadap barisenterTata
Surya, pada 11 Juli Neptunus juga tidak berada pada posisi penemuannya terhadap
Matahari; jika sistem koordinat heliosentris digunakan, garis bujur
penemuannya tercapai pada 12 Juli 2011. Kemiringan sumbu Neptunus adalah 28,32°, sama seperti kemiringan Bumi (23°) dan Mars (25°).
Akibatnya, planet ini mengalami perubahan musim yang sama seperti Bumi. Periode
orbit Neptunus yang lama berarti musim-musim tersebut berlangsung selama 40
tahun Bumi. Periode rotasi siderealnya (hari)
secara kasar yaitu 11,611 jam. Karena kemiringan
sumbunya sama seperti Bumi, variasi panjang hari sepanjang tahunnya tidak
terlalu ekstrem.
Karena Neptunus bukan benda padat,
atmosfernya mengalami rotasi diferensial. Zona khatulistiwa
yang lebar berotasi selama 18 jam, lebih lambat daripada rotasi medan
magnetnya selama 16,1 jam. Rotasi terbalik terjadi di kawasan kutub yang
berlangsung selama 12 jam. Rotasi diferensial planet ini paling menarik
daripada planet-planet lain di Tata Surya, dan mengakibatkan adanya hembusan angin lintang yang
kuat.
Resonansi orbit
Orbit Neptunus memiliki
dampak besar terhadap wilayah di sekitarnya yang dikenal sebagai sabuk Kuiper.
Sabuk Kuiper adalah cincin yang terdiri dari bebatuan es kecil, sama seperti sabuk
asteroid namun
lebih besar, membentang dari orbit Neptunus di 30 AU hingga 55 AU
dari Matahari.Gravitasi Yupiter mendominasi sabuk
asteroid dan
membentuk strukturnya, begitu pula dengan gravitasi Neptunus yang mendominasi sabuk
Kuiper. Sepanjang usia Tata Surya, beberapa kawasan sabuk Kuiper
menjadi kurang stabil akibat gravitasi Neptunus dan menciptakan celah pada
struktur sabuk. Kawasan antara 40 dan 42 AU adalah salah satu contohnya.
Neptunus memiliki beberapa benda
troya yang
menempati titik Lagrangian L4 Matahari-Neptunus—
sebuah kawasan gravitasi stabil yang mengatur orbitnya. Benda troya Neptunus dapat dilihat dengan
resonansi 1:1 bersama Neptunus. Troya Neptunus sangat stabil orbitnya dan
mungkin memang terbentuk di pinggir Neptunus, bukan terjebak oleh gravitasinya.
Benda pertama sekaligus satu-atunya yang teridentifikasi berkaitan dengan titik Lagrangian L5 jalur Neptunus adalah 2008 LC18.
Satelit
Neptunus diketahui memiliki 13 satelit. Satelit terbesar terdiri dari 99,5
persen massa di orbit sekitar Neptunus] dan satu-satunya yang berbentuk sferoid adalah Triton, ditemukan oleh William Lassell 17 hari setelah penemuan Neptunus. Tidak seperti
satelit planet besar lain di Tata Surya, Triton memiliki orbit menghulu, yang menandakan
bahwa Triton terjebak oleh gravitasi Neptunus, bukannya terbentuk di tempat;
Triton diduga pernah menjadi planet kerdil di sabuk Kuiper. Triton sangat dekat
dengan Neptunus sehingga terjebak dalam rotasi sinkronisnya, dan secara perlahan
bergerak spiral ke dalam akibat akselerasi pasang dan akan terbelah dalam kurun 3,6 miliar tahun
ketika Triton mencapai batas Roche. Pada tahun 1989, Triton merupakan benda terdingin yang
pernah diukur di tata surya, dengan perkiraan suhu
sekitar −235 °C (38 K).
Satelit kedua Neptunus (menurut urutan
penemuannya), yaitu satelit ireguler Nereid, memiliki salah satu orbit paling eksentrik
di antara semua satelit di tata surya. Eksentrisitas sebesar 0,7512 memberikannya apoapsis tujuh kali lebih panjang daripada periapsisnya dari Neptuus.
BAB
III
Penutup
Mengungkap tempat
lahir 'Neptunes panas'. Gaya hidup kota tetapi memilih hidup di desa. Tetapi
planet Neptunus lahir memang sudah begitu adanya.
Neptunus panas adalah planet raksasa sederhana yang banyak memiliki kemiripan dengan planet lain yang memiliki orbit sangat dekat dengan bintang host. Teka-teki adalah mengapa kita melihat begitu banyak Neptunus panas di tempat lain tetapi tidak ada di tata surya kita bagian dalam.
Neptunus panas adalah planet raksasa sederhana yang banyak memiliki kemiripan dengan planet lain yang memiliki orbit sangat dekat dengan bintang host. Teka-teki adalah mengapa kita melihat begitu banyak Neptunus panas di tempat lain tetapi tidak ada di tata surya kita bagian dalam.
Teori konvensional
bahwa dunia tersebut dibentuk di wilayah dingin jauh dari bintang host dan
kemudian bermigrasi ke dalam sistem tata surya.
Sekarang duo astrofisikawan yaitu Brad Hansen dari University of California di Los Angeles, dan Norm Murray dari Canadian Institute for Theoretical Astrophysics di Toronto mengatakan bahwa Neptunus panas mungkin telah muncul di tempat yang tepat di mana mereka berada, sesuai dengan teori yang ada, dan melapor ke arXiv.
Model cakram gas dan debu di sekitar bintang muda, jika disk sangat besar, core besar dapat terbentuk di wilayah core dengan gravitasi yang cukup untuk mencuri gas, membentuk Neptunus panas. Namun, cakram Matahari kita dimana gas dan debu tidak memiliki massa untuk membangun planet raksasa di wilayah inner. Jadi Neptunus terbentuk jauh dari Matahari.
Skenario ini dapat menjelaskan sejumlah besar planet mirip Neptunus panas yang mengorbit bintang lain, kata Gregory Laughlin, astrofisikawan dari University of California di Santa Cruz.
Sekarang duo astrofisikawan yaitu Brad Hansen dari University of California di Los Angeles, dan Norm Murray dari Canadian Institute for Theoretical Astrophysics di Toronto mengatakan bahwa Neptunus panas mungkin telah muncul di tempat yang tepat di mana mereka berada, sesuai dengan teori yang ada, dan melapor ke arXiv.
Model cakram gas dan debu di sekitar bintang muda, jika disk sangat besar, core besar dapat terbentuk di wilayah core dengan gravitasi yang cukup untuk mencuri gas, membentuk Neptunus panas. Namun, cakram Matahari kita dimana gas dan debu tidak memiliki massa untuk membangun planet raksasa di wilayah inner. Jadi Neptunus terbentuk jauh dari Matahari.
Skenario ini dapat menjelaskan sejumlah besar planet mirip Neptunus panas yang mengorbit bintang lain, kata Gregory Laughlin, astrofisikawan dari University of California di Santa Cruz.



